Sunday, May 27, 2012

Dibalik Pengumuman Hasil UN SMA (Renungan Santai)

Kegembiraan terpancar dari berjuta raut wajah siswa SMA dan SMK di seluruh Indonesia setelah menerima hasil pengumuman kelulusan, dengan persentase yang meningkat di setiap daerah, maka secara perhitungan nilai UN maka mutu pendidikan Indonesia mulai meningkat dibanding tahun tahun yang lewat.
Dibalik semua kegembiraan tersebut, ratusan siswa tercenung, guru guru kaget, dinas pendidikan berang, bupati marah, gubernur kebakaran jenggot tatkala ada dua sekolah yang dinyatakan tingakt ketidaklulusannya mencapai angka 100 %.
Pengumuman nilai tertinggi tiap kota-kabupatenpun disampaikan dan setelah dilihat, diperhatikan dan sedikit dianalisa, maka ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian kita semua, "dengan jujur".
Sepertinya ada hal-hal yang perlu dianalisa dari hasil pengumuman tersebut, diantara:

  1. Sekolah dengan status SBI, RSBI, RSN, SN baik negeri maupun swasta, apakah sudah berada pada level tertinggi? Seharusnya begitu!
  2. Sekolah perkotaan dengan fasilitas yang lebih lengkap dibandingkan dengan sekolah di daerah, apakah hasilnya lebih baik 
  3. Sekolah negeri yang siswa dan gurunya adalah orang orang yang terseleksi baik, apakah hasilnya lebih baik dibandingkan dengan swasta yang kebanyakan siswa nya adalah siswa yang tidak diterima di sekolah negeri
  4. apakah guru di sekolah swasta kinerja lebih bagus daripada guru sekolah negeri yang umumnya adalah PNS
Terkadang timbul beberapa hipotesis dalam praduga kita seperti:
  1. Jumlah guru PNS dan nilai UN berkorelasi negatif 
  2. Jarak sekolah dengan ibukota berkorelasi positif dengan nilai UN
  3. Hasil seleksi siswa di awal tahun dengan nilai UN berkorelasi negatif
  4. Mutu dan profesional guru dengan nilai UN berkorelasi negatif
Kenapa ada hipotesis yang seperti ini?
  1. Karena rata-rata nilai tertinggi berasal dari sekolah swasta
  2. Sekolah yang letaknya jauh dari ibukota memiliki rata-rata nilai lebihi tinggi dibandingkan dengan sekolah dekat ibukota
  3. Nilai tertinggi tidak diperoleh oleh sekolah dengan label SN,RSBI,SBI yang siswanya adalah siswa pilihan karena umumnya mereka mereka melalui sejumlah tes untuk bisa masuk sekolah dengan label tersebut
  4. Banyak sekolah yang berstatus negeri dan gurunya PNS memlalui rekrutan dan seleksi ketat, tapi nilainya berada di bawah swasta yang kebanyakan gurunya adalah guru honor, apalagi didaerah pedalaman atau daerah jauh
  5. dll
Bagaimana dengan dua sekolah yang seratus persen siswanya tidak lulus?
Apakah mutu guru atau siswanya benar-benar nol atau di bawah standart kelulusan?

Tapi saya kok cenderung percaya "NILAI UN MEREKA KECIL KARENA NILAI KEJUJURANNYA YANG BESAR"

Mari bersama kita interospeksi diri .......