Monday, July 25, 2011

SEPULUH KESALAHAN DALAM MENGHADAPI TES MATEMATIKA

10 Common Mistakes When Preparing for a Math Test

English Version? clik here

Menjalani tes matematika bukanlah hal  yang mudah karena matematika bisa menjadi pelajaran yang sulit dan kompleks. Akibatnya kebanyakan siswa melakukan hal yang buruk pada tes matematika. Persiapan ujian yang salah sering menjadi alasan untuk hasil yang kurang.   
Berikut ini adalah  sepuluh kesalahan yang paling umum  saat mengambil tes matematika.

1. Belajar pada menit terakhir.  
Kebiasaan belajar malam sebelum tes merupakan penyakit kronis yang berbahaya. Biasanya siswa baru belajar semalam sebelum diadakan tes.
 
2. Belajar terlalu lama 
Belajar terlalu lama merupakan pilihan jitu bagi siswa yang suka menunda-nunda waktu belajar. Akibatnya menggunakan sistem SKS (Sistem Kebut Semalam). Alangkah baiknya jika waktu belajr itu dipecah jadi beberapa periode sehingga dalam teori belajar ada yang mengatkan bahwa 10 x 1 jam lebih baik daripada 1 x 10 jam, walaupun hasilnya sama-sama 10 jam.

3. Bahan bacaan uji tanpa berlatih.  
Matematika bukan seperti sejarah di mana Anda hanya dapat membaca dari buku teks. Matematika membutuhkan latihan. Jadi dalam mempelajari matematika sangat dibutuhkan latihan

4. Belajar sembarangan. 
Bagaimana anda menyusun jadwal belajar anda. Kalau anda belajar tanpa jadwal, maka dipastikan anda tidak akan memiliki kesiapan dalam tes matematika. Karena kegiatan belajar anda tidak teratur atau tidak terjadwal

 
5. Mmiliki Sikap "Aku mengerti"
Dengan kata lain, jangan terlalu percaya diri dengan pengetahuan Anda terhadap materi yang sedang anda pelajari Orang yang memiliki sikap ini akan cepat merasa puas dan segera berhenti belajar yang tentunya akan mengakibatkan kealpaan akan materi yang diteskan nanti. Tapi tanamkan dalam diri bahwa "saya belum mengerti" sehingga selalu ada hasrat untuk belajar dan mengulangi yang sudah dipelajari.
 
6. Tidak mengambil keuntungan dari sumber daya.  
Jika Anda memiliki akses ke kelompok belajar kenapa tidak dimanfaatkan dengan baik karena hal ini akan memberikan dampak positif terhadap kemampuan anda. Kalau perlu anda harus proaktif untuk menemukan sumber daya yang ada sebagai tempat bertanya karena semakin banyak anda bertanya dan menerima masukan maka akan semakin bik pengetahuan anda.

 
7. Tidak mengidentifikasi atau berkonsentrasi pada kelemahan.  
Identifikasikanlah kelemahan anda dan berkonsentrasilah pada titik lemah tersebut. Hal ini akan mengurangi ketidaksiapan anda jika titik kelemahannya sudah ditemukan diatasi dengan baik.
 

8. Tidak lengkap mempelajari materi. 
Matematika merupakan pelajaran yang antara satu topik dan topik lain memiliki ketereikatan yang sangat kuat. Kita tidak bisa melepaskan satu topik dalam mempelajari topik yang lain. Saling keterkaitan antar materi menjadikan kita harus menguasai semua materi yang sudah dipelajari. Jadi dalam belajar kita harus mempelajari semua materi termsuk materi lama dan sudah dilewati. Dengan mempelajari secara komprehensif semua materi Anda pasti akan memahmi nya dengan jelas.

9. Pastikan untuk memiliki tidur yang cukup.  
Begadang sepanjang malam untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi tes bukanlah hal yang disarankan karena itu hanya akan membuat diri mengantuk ketika waktu tes tiba. Dan yakinlah bahwa hal ini tidak akan dapt meningkatkan kesipan diri dalam menghadapi tes.

10. Tidak mengetahui apa yang di tes.  
Item ini jarang terjadi tetapi bukan berarti tidak pernah karena banyak orang berbuat kesalahan dalam mempalajari topik yang akan diterima dalam tes seperti tes  pada Bab 4 tetapi yang dipelajari Bab 9! Atau jika tesnya Bab 4 kenapa kita harus mempelajari Bab 5??

Tuesday, July 12, 2011

Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari .... Udah Nggak Zamannya Lagi

Istilah ini lama melekat dalam benak kita yakni "Guru kencing berdiri Murid Kencing berlari". Apapun makna yang terkandung di dalamnya. Namu itu menunjukkan bahwa seorang guru harus berhatihati dalam berbuat karena seorang guru itu adalah pribadi yang harus digugu dan ditiru.

Jika dibawa ke jaman sekarang sepertinya "Guru kencing berdiri murid kencing berlari" tidak berlaku tapi sudah digantikan dengan "guru ke sekolah jalan kaki Murid datang naik mobil pribadi"

Kalau dulu guru adalah sosok yang sangat dihormati, orang yang harus diteladani. Mulai dari siswa itu sendiri, wali murid sampai masyarakat sekitar sangat menyanjung dan menghormati seorang guru. Artinya seorang guru memiliki wibawa di atas yang lainnya.

Dizaman sekarang pandangan masyarakat mulai berubah. Soerang guru hanya seorang pribadi biasa yang tidak ada apa-apanya dibanding orang lain. 
Apakah guru zaman sekarang tidak berkompeten lagi untuk jadi seorang guru? Of course not. Guru sekarang jauh lebih bermutu dibanding guru masa dahulu.
Apakah guru zaman sekarang tidak lagi punya kepribadian yang bisa digugu dan ditiru ? Of course not. Banyak guru sekarang yang punya kompetensi kepribadian tinggi.
Apakah guru sekarang .......

Lalu kenapa guru dizaman sekarang tidak lagi bagaikan guru pada zaman dahulu ....Seakan-akan tidak ada wibawa, seakan-akan tidak lagi diperhitungkan dalam masyarakat, seakan-akan posisinya sangat rendah dibandingkan dengan profesi lain.

Beruntunglah guru sekolah dasar, anak-anak masih berani membantah orangtuanya yang bertentangan dengan ajaran "sang Guru". Kalau orang tua mengajar anak mengisi PR dan kebetulan langkah yang digunakan orangtua berbeda dengan yang diajarkan guru, maka si anak akan berkata "kata buk guru bukan seperti itu". Itu artinya pandangan mereka terhadap guru masih tinggi.

Akan berbeda dengan guru di tingkat yang lebih tinggi, SMP dan SMA. Penghargaan terhadap guru dilakukan dengan cara dan pandangan yang berbeda.

Sesuai dengan perkembangan zaman.
Dulu orang berpandangan bahwa seorang guru berupa "Lubuk Ikan tapian Ilmu nak pergi tempat bertanya nak pulang tempat berberita"
Karena guru merupakan gudang ilmu dan ilmu di atas segala-galanya.
Sekarang zaman telah berubah, Ilmu tidak lagi berada di atas segalanya. tetapi sudah berpindah kepada harta lah yang di atas segalanya, akibatnya siapa yang banyak harta, siapa yang banyak duit,  siapa yang berkantol tebal, maka semua mata menatap kepadanya.

Wibawa seseorang terletak pada penampilan dan kekayaannya. 
Kalau ada orang kaya yang bicara walaupun tidak berpendidikan, maka orang akan dengarkan dan sebaliknya kalau ada orang yang berpendidikan yang bicara tetapi kere orang akan buang muka ....

Salah satu kunci keberhasilan pendidikan adalah orang (siswa, wali murid, lingkungan sekolah) mau mendengarkan dan menuruti apa yang disampaikan oleh guru. 
Bagaimana guru ekonomi mau menerangkan prinsip ekonomi dengan siswanya kalau ekonominya sendiri belum mapan.
Bagaimana seorang guru Bahasa mau menyuruh siswanya punya beberapa literatur bacaan atau memiliki pustaka mini di rumah kalau dia sendiri tidak sanggup membeli buku ....
Bagaimana seorang guru PKn mau menyampaikan kepada siswa agar hidup harus saling tolong menolong kalau Jumat pagi OSIS menyodorkan kotak sosial dia sendiri tidak bisa mengisinya
dan lain-lain dan lain-lain.

Bagimana seorang guru mau berwibawa kalau dia ke sekolah harus jalan kaki sementara siswanya naik motor
Bagaimana seorang guru bisa menjaga wibawa kalau dijalan harus berebut naik bis kota sementara siswanya datang bawa mobil sendiri. ......

Apakah guru tidak mau jadi orang kaya???
Pertanyaan ol ol ....
Tapi harus kita lihat kenyataan kesanggupan guru untuk tampil berwibawa dengan mengikuti kehendak zaman ini, seberapa besar kemampuannya???

Bagaimana wali murid mau menuruti kehendak guru waktu rapat komite dikala mengajukan usulan bantuan keuangan, orang malah curiga, jangan-jangan cuma akal-akalan guru saja nanti duitnya dipakai oleh mereka ... (Kata wali murid dalam hati)

Jadi kalau mau keberhasilan pendidikan di Nusantara ini, maka tiada jalan lain lagi, kesejahteraan guru memang harus di dahulukan. Dengan demikian para guru bisa tampil mengikuti selera zaman dan dengan sendirinya kalau setiap guru datang kesekolah sudah naik mobil mengkilap, mulus, turun dari mobil pakaian masih necis, maka mata siswa akan menatap kepadanya. 
Diawali dari situ, semuanya can be under control.

Kalau saja masyarakat sekarang masih berpikiran seperti masyarakat zaman dulu, maka saya yakin begitu masuk usia 50 tahun, para guru akan mengajukan pensiun dini dan ikut mengkampanyekan diri jadi calon anggota DPR dan yakinlah pasti menang.

Bayangkan saja, jika satu tahun guru menamatkan 200 siswa maka selama tugasnya (25 tahun) dia sudah punya 5000 alumni dan kalau mereka masih menghargai gurunya karena ilmu bukan karena harta maka sang guru akan terpilih mulus jadi anggota dewan yang terhormat. ......

(Hasil renungan sore ......)

Saturday, July 9, 2011

Kisah TKI Dipaksa Jadi Budak Nafsu Majikan

Di lantai tiga sebuah apartemen di Kota Hawali, Kuwait, pembantu rumah tangga Imas Tati (22) terpentang, terbaring telanjang di ruang tamu. Kedua tangan dan kakinya diikat pada kaki-kaki kursi. Majikannya, seorang pria berusia 30 yang ia panggil Baba, memandangi tubuh Imas dengan nanar. Tangan Baba menyentuh Imas.

”Ya Allah, Ya Rabbi,” bisik Imas dalam hati. Matanya berkaca-kaca. Tak berapa lama, air matanya tak terbendung lagi, mengairi pelipisnya. Ia terus menderas asma suci Allah dalam hati. Tangan dan kakinya terus meronta, menolak disentuh. Tapi Baba tambah bernafsu. Ia bukan hanya menyentuh, tetapi memukuli Imas.

Baca selengkapnya .......

Sebenarnya kalau pemerintah mau mengontrol dan bertanggung jawab, rasanya kok tidak susah ya ....
saya yakin tidak akan ada lagi TKI yang tidak dapat gaji apalagi jadi pelampiasan nafsu sang majikan.

Beberapa langkah yang bisa ditempuh:
  1. Setiap perusahaan penyalur TKI ke luar negeri harus mempunyai kantor cabang di daerah tujuan lengkap dengan pegawainya.
  2. Setiap Peerusahaan penyalur harus mendata dan bertanggung jawab dengan keselamatan TKI yang disalurkannya
  3. Untuk menjaga kontak dengan TKI dalam jangka waktu tertentu, jangan terlalu lama, dan paling lama sekali tiga bulan, para TKI harus melaporkan diri ke perusahaan dan untuk TKI yang tugasnya jauh dari kantor perusahaan maka perusahaan berkewajiban proaktif untuk melakukan kunjungan ketempat TKI bekerja.
  4. TKI menerima gaji dari perusahaan yang bersangkutan bukan langsung dari majikan
  5. Majikan membayarkan gaji bulanan kepada Perusahaan penyalur dan Perusahaan penyalur yang membayarkan kepada TKI
Rasa-rasanya kalau cara ini dijalankan, maka kekerasan kepada TKI bisa ditekan dan TKI mendapat perlindungan penuh.

Apakah para pemikir di atas tidak pernah berpikir seperti ini karena mereka kebiasaan berpikir kelewat tinggi??

Please give  your comment here.
Thanks

Tuesday, July 5, 2011

Lomba Keberhasilan Guru

Guru adalah satu profesi yang membutuhkan inovasi dalam segala segi. Metode, sarana, teknik dan lain-lain. Walaupun dalam menerapkan satu metode bisa dikatakan bahwa tidak ada metode yang sempurna apalagi bersifat general.
Satu metode yang menurut sebagian orang bagus tetapi bisa jadi metode tersebut tidak bisa digunakan pada waktu dan tempat yang berbeda. Tetapi kita tidak boleh menyerah begitu saja, ada saatnya kita berbagi, berbagi dari pengalaman kita, menerima dari pengalaman rekan lain. Itulah salah satu tujuan diadakannya Lesson Study.

Setiap guru pada hakekatnya selalu mengadakan inovasi, bahkan dalam satu kelas paralel tidak ada guru yang menerapkan metode yang sama karena setiap kelas yang dimasuki akan memiliki atmosfir yang berbeda. Namun sangat disayangkan kebanyakan guru di Indonesia memiliki satu kelemahan yang sangat vital yaitu dalam hal dokumentasi.

Dokumentasi disini berhubungan langsung dengan tulis menulis.
Kalau semua guru atau katakanlah 60% saja guru Indonesia bisa mendokumentasikan apa yang telah mereka lakukan, apa kelebihan mereka, maka kita yakin, mungkin toko buku akan penuh dengan karya tulis para guru yang mengupas tentang keberhasilan mereka. Tetapi itu juga harus selaras dengan dukungan penerbit. arena tanpa dukungan mereka karya guru juga tidak akan bisa di publish.

Mungkin ini juga menjadi salah satu penyebab kenapa tenaga pendidik (baca guru) di Indonesia kurang kreatif dan sangat langka mempublikasikan karya mereka.

Sepertinya ini bisa menjadi salah satu pendorong bagi para guru yang mau berkarya dan menyebarkan nilai-nilai baik hasil karya ini peluang.

ementrian Nasional Pendidikan membuka peluang bagi para guru yang mau berbagi keberhasil dan inovasi yang telah mereka lakukan melalui satu lomba keberhasilan guru tingkat nasional tahun 2011.
Semoga dengan adanya lomba ini diharapkan para guru bersemangat untuk tampil dan menyebarkan kelebihan mereka.
Jangan anggap ini sebagai sebuah pertarungan atau perlombaan karena kalau dianggap demikian maka kita akan memiliki satu orientasi yakni kemenangan, dan kalau menang akan meningkatkan semangat utntuk tahun tetapi kalau belum berhasil bisa menimbulkan patah semangat.

Jadi jadikanlah ini sebagai peluang bagi kita untuk menyampaikan ide dan inspirasi kita kepada rekan lain di Nusantara tercinta ini.

Untuk Info  lebih lengkap tentang ini, silahkan download disini untukLomba Keberhasilan Guru dan disini untuk Pedoman Olimpiade Sain Nasional Bagi Guru


Selamat Berpartisipasi.




Monday, July 4, 2011

Latihan Untuk Acara Malam Budaya ASEAN di SEAMEO QITEP In Math

SEAMEO QITEP In Math adalah Lembaga Kerjasama Menteri Pendidikan se Asean untuk meningkatkan mutu pendidikan di wilayah ASEAN.
Dalam usaha peningkatan mutu maka dilakukanlah berbagai kegiatan kursus dan pelatihan yang diikuti oleh 14 orang peserta dari Indonesia dan 2 orang dari masing masing negara anggota ASEAN lain.
Selain meningkatkan mutu pendidikan juga dilaksanakan acara Culture Night yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya masing masing peserta.
Saya dari Minangkabau,Sumatera Barat menampilkan Alat musik SALUANG sebagai salah satu alat musik tradisional Minangkabau.
Ciri khasnya adalah hanya memiliki empat tone.

Belajar Matematika Asyik dengan "Gasing"


JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak cara yang bisa digunakan agar anak menyukai dan mudah mengerjakan soal Matematika. Anggapan Matematika sulit bisa jadi karena metode pembelajarannya yang membuat anak susah memahami pelajaran ini. Ada sebuah metode yang bisa membuat Matematika menjadi menyenangkan, namanya Metode Gasing, yang merupakan singkatan dari gampang, asyik, dan menyenangkan. Sesuai dengan namanya, metode ini menggunakan cara unik untuk memudahkan anak mengerjakan soal-soal Matematika.

"Matematika dengan Gasing sebenarnya sangat sederhana dan mudah, semua orang bisa, semua orang tahu," kata tokoh Sains dan Matematika, Yohannes Surya, Jumat (1/7/2011) di Jakarta.

Secara gamblang ia menjelaskan bagaimana Gasing dapat membuat seorang anak mampu memahami soal-soal Matematika dengan cara mencongak (menghitung di luar kepala). Selain itu, metode ini mengajak anak-anak untuk terbiasa dengan cara menghitung yang terbalik. Misalnya, untuk penjumlahan dua digit, dimulai dari satuan terbesarnya.

"Misalnya 37 ditambah 26, kita menjumlahkan dulu angka 3 dengan angka 2 dan ditambah satu, berarti 6. Baru kemudian menjumlahkan 7 dengan 6, yaitu 13. Tapi tulis saja 3, karena angka 1 sudah ditulis di depan. 37 ditambah 26 itu hasilnya 63. Lebih cepat," jelasnya.

"Anak akan terbiasa mengerjakan soal Matematika dengan cara mencongak. Jadi, semua soal Matematika bisa dikerjakan di luar kepala, artinya tidak menulis dan menghitung jari," ujar pria yang juga pendiri Surya Institute ini.

Anak yang ingin menggunakan metode ini harus memenuhi syarat kunci terlebih dahulu. Syaratnya, menguasai penjumlahan 1 sampai 20. "Misalnya 9 ditambah 7, harus langsung cepat menjawab 16. Selain itu, tentunya juga menguasai perkalian 1 sampai 10. Setelah itu baru bisa ngebut mengerjakan soal-soal yang lain. Dua digit, tiga digit, atau berapa pun tidak dikerjakan dengan menyusun ke bawah (ditulis). Semua harus dilakukan di luar kepala," ujarnya.

Sumber: http://edukasi.kompas.com/read/2011/07/04/07351845/Belajar.Matematika.Asyik.dengan..quot.Gasing.quot., Monday, 04 July 2011

Sunday, July 3, 2011

Jadilah Guru Yang Kreatif

Salah satu kelemahan guru di Indonesia adalh "suka Membeo".
Apa yang dimaksudkan dengan suka membeo. Maunya nyontoh punya orang lain, dan terkadang yang dicontoh itu tidak lagi di kaji kebenarannya, akibatnya kalau satu salah ya sudah sampai keujungnya juga salah.
Dijaman serba terbuka seperti sekarang ini, tidak masa lagi kita menutup diri untuk kemajuan, kita harus bisa jadi pemikir dan penemu serta kita yang membagi . Jadilah guru yang hakiki yakni menjadi sumber ilmu dari orang lain.
Jangan hanya mengandalkan contekan tapi belajar mengembangkan ide.
Bukan berarti kita tidak boleh belajar dari orang lain, tetapi yang terpenting disini adalah "belajar mengembangkan" dan menyebarkan.
Beikut ini adalah sumber ide yang bisa dijadikan rujukan dan mari kita kembangkan kemampuan kita dan mulailah menyebarkan apa yang sudah kita punya.
Selengkapnya ikuti ini : http://www.teachingideas.co.uk/maths

Monday, June 27, 2011

The Lesson Study

Lesson Study
Memperbaiki Proses Pembelajaran Matematika Secara Kolaborasi
Oleh: Afrial(Guru SMP negeri 1 Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan)

Upaya untuk meningkatkan kualitas guru atau kualitas proses pendidikan pada umumnya, telah banyak dilakukan pemerintah melalui berbagai kegiatan penataran baik yang bersifat regional maupun nasional. Akan tetapi, hasil-hasil penataran tersebut seringkali tidak bisa secara langsung diterapkan di lapangan karena berbagai alasan antara lain tidak tersedianya infrastruktur pendukung yang memungkinkan hasil penataran tersebut bisa diimplementasikan. Selain itu, proses diseminasi atau penyebarluasan hasil penataran kepada fihak lain seringkali hanya terbatas pada orang-orang terdekat saja bahkan mungkin tidak dilakukan samasekali. Akhirnya ketika guru kembali ke sekolah seperti lirik sebuah lagu lawas yang dinyanyikan oleh Dian Piesesha ”Aku masih seperti yang dulu”. Hal tersebut tentu saja sangat tidak menguntungkan mengingat biaya yang telah dikeluarkan pemerintah bukan jumlah yang sedikit. Dengan demikian, harus ada upaya untuk mengembangkan alternatif pelatihan guru yang dapat memperkuat pola-pola penataran yang ada sehingga proses peningkatan keprofesionalan guru dapat dilakukan secara lebih efektif.

APA ITU LESSON STUDY
Lesson Study merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan keprofesionalan guru yang akan berdampak pada peningkatan kualitas proses dan keberhasilan belajar. Lesson Study merupakan model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun learning community. 

Lesson Study Study pertama diperkenalkan di Junior Secondary School, Fiji Jepang oleh Masaaki Sato.
Berasal dari kata JUGYO KENKYUU (授业研究)
JUGJO = LESSON ; KENKYUU = STUDY/RESEARCH

Lewis (2002:1) mendefinisikan “Lesson Study is a cycle in which teachers work together to consider their long-term goals for students, bring this goal to life in actual “research lessons” and collaboratively observe, discuss, and refine the lessons”.
Sebagai salah satu bentuk kollaboratif berkelanjutan yang terjadi dalam satu teaching group dengan melakukan perencanaan, pelaksanaan, diskusi dan refleksi secara bersama yang diterapkan langsung di dalam kelas maka Lesson Study sangat efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan mengajar dan profesionalitas guru.

LANGKAH LANGKAH LESSON STUDY
Lewis (2002:51-72) menuliskan ada enam tahapan dasar dalam melaksanakan Lesson Study
1. Membentuk Kelompok Lesson Study
a. Rekrutmen anggota kelompok
b. Menyusun waktu/jadwal
c. Membuat jadwal pertemuan
d. Berkomitmen untuk mematuhi kesepakatan yang sudah dibuat

PREPARATION OF LESSON STUDY
1. Persiapan


2. Menentukan focus Lesson Study
a. Menentukan tema, tujuan, focus penelitian dan objek penelitian
b. Memilih bahan pelajaran
c. Menentukan topic pelajaran

3. Perencanaan
Perencanaan sangat memegang peranan penting dalam kebehasilan suatu riset/ lesson study. Perencanaan yang matang akan memberikan hasil yang lebih sempurna.
Perencanaan yang harus dilakukan antara lain:
a. Rencana umum
b. Rencana khusus
c. Rencana pembelajaran
d. Instrument observer yang mencakup petunjuk observasi, lembar observasi.
Lembar observasi paling sedikit harus berisi kapan siswa mulai konsentrasi, kapan siswa berhenti konsentarasi dan apa yang bisa diambil dari pembelajaran ini.

4. Mengajar dan obervasi
Dari perencanaan yang sudah disusun satu orang anggota menjadi guru model dan yang lain menjadi observer. Kalau ada partisipan lain, baik itu kepala sekolah, pengawas, dinas atau guru dari sekolah lain juga dipersilahkan menjadi observer selama kegiatan berlangsung. Satu catatan penting bagi obserfer adalh sesuai dengan namanya mereka hanya sebagai pengamat, sementara proses pembelajaran sepenuhnya tanggungjawab guru model, jadi observer tidak boleh membantu siswa dalam bentuk apapun.


5. Diskusi dan analisis
Tahap ini merupakan tahap penting dari sebuah lesson study. Hasil diskusi ini akan dijadikan pedoman dan input bagi pelaksanaan pengajaran selanjutnya. Untuk lebih menyempurnakan proses diskusi maka sangat diharapkan untuk membuat agenda dan jadwal diskusi dengan baik. Sesuai dengan administrasi meeting maka ada moderator, ada notulen sehingga diskusi tetap fokus pada tujuan.


Selama diskusi kepada semua anggota harus ditekankan bahwa kita mendiskusikan “lesson sudy kita” bukan “lesson study saya (guru model)”

6. Refleksi
Dalam tahap refleksi ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab:
a. Bagian mana dari lesson study yang sudah dijalankan dengan baik
b. Apakah ada kemajuan yang diperoleh selama pelaksanaan lesson study
c. Bagian mana pembelajaran yang harus diperbaiki
d. Adakah keuntungan dari lesson study ini
e. Apa yang perlu diubah untuk siklus berikutnya
f. Dapatkah lesson study ini meningkatkan pengetahuan kita
g. Dapakatkan lesson study ini meningkatkan kemampuan siswa
h. Siapa yang akan mengajar di siklus berikut
i. dll

7. LAPORAN DAN PUBLISHING
Agar hasil yang sudah dihasilkan bisa dimanfaatkan oleh guru lain maka laporan Lesson Study harus disusun dengan baik dan dipublikasikan. Baik melalui lembaga seperti MGMP, MKKS, MKG dll juga melalui penerbitan atau jurnal.
Jika diperhatikan di Jepang, hasil laporan dan publikasi guru ternya ta lebih banyak jika dibandingkan dengan hasil riset penelitian lain.
Ini juga menunjukkan bahwa kemampuan dan kemauan menulis guru guru di Jepang jauh di atas kita.



DAFTAR PUSTAKA

Karim, Muchtar Abdul and Hadi, Sutarto. 2011. Concept of Lesson Study and Establishing System for Proposed Lesson Study Avtivities. Qitep in Math SEAMEO Center:
Lewis, CatherineC. 2002. Lesson Study: A Handbook of Teacher-Led Instructional Change. Philadelphia, PA: Research for Better School
Departemen of National Education of the Repoblic of Indonesia. 2006. Minutes of Meeting on Japanese Technical Cooperation for SITTEMS among JICA and The District Government of Pasuruan and State Univeersity of Malang
Departemen of National Education of the Repoblic of Indonesia. 2006. Record of Discussion between JICA and Authorities Concerned of the Government of the Republic of Indonesia on Japanese Technical Cooperation for SITTEMS













CURRICULUM VITAE

Name : Afrial, SPd
Place and date of birth : Bukittinggi, April 15, 1970
Address : Jl. Letnan Jaimas No 57 Rt 14A Rw 06 Palembang 30134
HP` : 08194849730
Marital Status : Married with three children
Religion : Islam

Education:
* Graduate : Mathematics Major of the Faculty of Teacher Training and Education, Sriwijaya University
   Palembang (1996)
* High School : SMA Negeri 1 Bukittinggi (1990)
* Junior High School : SMP Negeri Tilatang Kamang – Bukit tinggi (1987)
* Elementary School : SD Inpres 377 Koto Tangah – Bukit tinggi (1984)

Teaching Experiences:
* 1997 – 1998 : English and math Teacher at Safari Course Palembang
* 1997 – 1998 : Math Teacher at SMA Veteran Palembang
* 1998 till now : Civil Servant at SMP Negeri 1 Muara Telang as a math Teacher
* 1998 – 2005 : Tutor of mathematics at DII PGSD Universitas Terbuka
* 1999 – 2005 : The counsellor of Field Study (PPL) DII PGSD UT
* 2004 : The counsellor of the Achievement Student Competition
* 2007 : The counsellor of Field Study (PPL) AKTA IV UT Palembang


Seminars :

1. Province Level :
* 2001 : The participant of seminar Pendidikan Matematika
* 2003 : Participant and Speaker of Classroom Action Research Seminar
* 2003 : Participant of seminar Semua Anak Cerdas
* 2004 : Participant and Speaker of Classroom Action Research Seminar
* 2005 : Participant and Speaker of Classroom Action Research Seminar

2. National Level :
* 2003 : The speaker in Simposium Guru VI in Malang


Carrier and Social Supporting :

1. Course and Workshop :
* 1998 : Journalistic Tuition in Ash-Shiddiq Intelektual Forum Bandung
* 2003 : Workshop Action Research
* 2005 : Workshop Metodologi Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah
* 2008 : Workshop KTSP
*2010 : Fasilitator of the using ITC in Math in Rayon 06
*2011 : Indonesian Participant in Developing Lesson Study in Math for ASEAN Math Teacher

2. Competition :
* 1992 : Participant of Struggle Poetry Competition
* 1992 : Participant of English Speech Contest
* 1998 : Participant of Lomba Pemasyarakatan dan Pembudayaan P4 se MUBA
* 2002 : Participant of Lomba Karya Tulis Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan Siswa bagi Guru Tingkat
              Nasional

*2010 : Top Fifty in Eagle Award Documentary Film Production with the Title “Mutiara Sungai Musi”

Achievement :
* 2002 : Pelopor Pengembangan Kemajuan IPTEK Nasional by LIPI
* 2004 : Rank 3 Achievement Teacher (Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Banyuasin )
*2009 : Achievement Teacher (Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Banyuasin )
*2009 : Achievement Teacher (Guru Berprestasi Tingkat Propinsi Sumatera Selatan)
* 2010 : Rank 2 for Kabupaten Banyuasin level in Classroom Action Research and Reporting Competición
*2011 : The first of five best favourite model teacher in ASEAN Math Teacher Lesson Study Developing

Action Research :
2003, 2004, 2005 : Do Classroom Action Research, fund by P3M Diknas Propinsi Sumatera Selatan

Others :
* 2007 : Accepted to follow the DTP and Computer Design in PH- Ontwerp, Rotterdam.

I could not go because the DIKNAS Banyuasin did not permit me to go. Their reason because there is no MoU between Diknas and PH-Ontwerp Company

* Juli 2008 : Be a professional teacher in Mathematics by assessment portofolio
* 2008 : Accepted in International Master Degree for Mathematics, collaborating Unsri Palembang, Unesa Surabaya and Utrecht University.

I could not go because DIKTI did not fund teacher and Diknas did not like to fund my study.